- Definisi dan Faktor-Faktor Abiotik
Faktor
abiotik adalah
faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia.
Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut :
Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut :
a.
Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem
karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada
jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi
ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga
merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem
karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air
diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan
dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya
transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain,
misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi
organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya
juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan
organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis
organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan
menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam
menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda
menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak
langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada
organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja (Anonim,2011).
h. Intensitas cahaya
Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya
yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per
satuan sudut. Satuan SI
dari intensitas cahaya adalah Candela (Cd). Dalam bidang optika dan fotometri
(fotografi), kemampuan mata manusia hanya
sensitif dan dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu (spektrum cahaya nampak) yang diukur dalam besaran
pokok ini.
i.
Kelembaban udara
Kelemabban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara
air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara
hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara
banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat
menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air.
Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara
jenuh.
j. pH Tanah
pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur
dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara
0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14.
pH
tanah menunjukkan derajat keasaman tanah atau keseimbangan antara konsentrasi
H+ dan OH- dalam larutan tanah. Apabila konsentrasi H+ dalam larutan tanah
lebih banyak dari OH- maka suasana larutan tanah menjadi asam, sebalikya bila
konsentrasi OH- lebih banyak dari pada konsentrasi H+ maka suasana tanah
menjadi basa. pH tanah sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman
makanan ternak, bahkan berpengaruh pula pada kualitas hijauan makanan ternak.
PH tanah yang optimal bagi pertumbuhan kebanyakan tanaman makanana ternak
adalah antara 5,6-6,0. Pada tanah pH lebih rendah dari 5.6 pada umumnya
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara
penting seperti fosfor dan nitrogen. Bila pH lebih rendah dari 4.0 pada umumnya
terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara
fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan
tanaman menjadiaa terhambat (Rahmat,2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar anda untuk memberi saran dan masukan bagi saya. Terima Kasih.