Faktor Abiotik dan Biotik Ekosistem
Perairan Situ Lengkong
- Faktor Biotik
Komponen
penyusun ekosistem terdiri atas dua macam,yaitu komponen biotik dan abiotik
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada
pokoknya makhluk hidup dapat digolongkan berdasarkan jenis-jenis
tertentu,misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup
berdasarkan ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan makro organisme,
sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati.
Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan
demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan
lingkungan abiotiknya.
Arus merupakan suatu gerakan air yang mengakibatkan
perpindahan horizontal dan vertikal masa air. Arus sangat
dipengaruhi oleh sifat air itu sendiri, gravitasi bumi, keadaan dasar perairan,
dan gerakan rotasi bumi. Sirkulasi arus pada permukaan perairan terutama
disebabkan oleh adanya wind stress. Jadi arus air yang ada dalam suatu
perairan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor dari parameter kualitas air itu
sendiri. Di samping itu arus juga dapat berdampak pada kandungan oksigen yang
ada dalam air tersebut melalui proses difusi secara langsung dari udara.
- Kecepatan Arus
Banyak faktor yang mempengaruhi keadaan lingkungan perairan
salah satunya adalah gerakan atau arus air. Gerakan air selain berfungsi untuk
mensuplai zat hara, juga membantu memudahkan organisme di dalam perairan
tersebut untuk menyerap zat hara, membersihkan kotoran yang ada, dan
melangsungkan pertukaran CO2 dan O2, sehingga kebutuhan
oksigen tidak menjadi masalah. Bila konsentrasi oksigen terlarut tinggi maka
konsentrasi karbondioksida di dalam air rendah. System arus atau pola sirkulasi
air merupakan salah satu aspek dinamika air yang sangat penting, karena
berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya, misalnya terhadap sebaran biologi,
kimia, populasi, dan terhadap sedimen transportasi. Pola arus dan asal arus di perairan umum (danau, sungai, dan
resevoir) berbeda dengan di laut. Pada perairan umum yang mengalir (lotic
system) misal sungai, air berasal dari tiga sumber, yaitu mata air, hujan,
dan aliran permukaan. Aliran sungai dipengaruhi oleh adanya dua kekuatan yaitu
gravitasi dan hambatan (friksi). Oleh karena itu, kekuatan arus di sungai
tergantung pada letak daerahnya. Pada daerah hulu, kecepatan arusnya tinggi,
sedangkan di daerah hilir kecepatan arusnya menurun ( Sri Rejeki, 2001).
- pH Air
pH
(Kadar keasaman) dapat dipengaruhi oleh hujan asam kiriman dari daerah lain
yang jatuh tepat di wilayah Situ Lengkong, kemudian dapat dipengaruhi juga oleh
buangan sawah yang menggunakan pupuk kimia. pH adalah derajat keasaman yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan
yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma
aktivitas
ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisien
aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH
bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar
yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
- Suhu Air
Suhu mempengaruhi kelarutan
suatu zat, Suhu dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Air sebagai lingkungan
hidup organisme air relatif tidak begitu banyak mengalami fluktuasi suhu
dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi
daripada udara. Artinya untuk naik 1° C, setiap satuan volume air memerlukan
sejumlah panas yang lebih banyak dari pada udara.
Suhu air yaitu lapisan air
yang bersuhu rendah akan turun mendesak lapisan air yang bersuhu tinggi naik
ke-permukaan perairan. Selain itu, suhu air sangat berpengaruh terhadap jumlah
oksigen terlarut di dalam air. Jika suhu tinggi, air akan lebih lekas jenuh
dengan oksigen dibanding dengan suhunya rendah.
Suhu air pada suatu perairan
dapat dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude), ketinggian dari permukaan
laut (altitude), waktu dalam satu hari, penutupan awan, aliran dan kedalaman
air. Peningkatan suhu air mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia,
evaporasi dan volatisasi serta penurunan kelarutan gas dalam air seperti O2,
CO2, N2, CH4, dan sebagainya
Kecerahan Air
Kualitas suatu perairan ditentukan oleh sifat fisik, kimia,
dan biologis dari perairan tersebut. Interaksi antara ketiga sifat tersebut
menentukan kemampuan perairan untuk mendukung kehidupan organisme di dalamnya. Kualitas
air mempengaruhi jumlah, komposisi, keanekaragaman jenis, produksi dan keadaan
fisiologi organisme perairan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar anda untuk memberi saran dan masukan bagi saya. Terima Kasih.