Minggu, 13 Mei 2012

Faktor Abiotik dan Biotik Ekosistem Perairan Situ Lengkong


Faktor Abiotik dan Biotik  Ekosistem Perairan Situ Lengkong
  • Faktor Biotik
Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam,yaitu komponen biotik dan abiotik Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolongkan berdasarkan jenis-jenis tertentu,misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup berdasarkan ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan makro organisme, sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.
Arus merupakan suatu gerakan air yang mengakibatkan perpindahan horizontal dan vertikal  masa air.  Arus sangat dipengaruhi oleh sifat air itu sendiri, gravitasi bumi, keadaan dasar perairan, dan gerakan rotasi bumi. Sirkulasi arus pada permukaan perairan terutama disebabkan oleh adanya wind stress. Jadi arus air yang ada dalam suatu perairan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor dari parameter kualitas air itu sendiri. Di samping itu arus juga dapat berdampak pada kandungan oksigen yang ada dalam air tersebut melalui proses difusi secara langsung dari udara.
  • Kecepatan Arus
Banyak faktor yang mempengaruhi keadaan lingkungan perairan salah satunya adalah gerakan atau arus air. Gerakan air selain berfungsi untuk mensuplai zat hara, juga membantu memudahkan organisme di dalam perairan tersebut untuk menyerap zat hara, membersihkan kotoran yang ada, dan melangsungkan pertukaran CO2 dan O2, sehingga kebutuhan oksigen tidak menjadi masalah. Bila konsentrasi oksigen terlarut tinggi maka konsentrasi karbondioksida di dalam air rendah. System arus atau pola sirkulasi air merupakan salah satu aspek dinamika air yang sangat penting, karena berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya, misalnya terhadap sebaran biologi, kimia, populasi, dan terhadap sedimen transportasi. Pola arus dan asal arus di perairan umum (danau, sungai, dan resevoir) berbeda dengan di laut. Pada perairan umum yang mengalir (lotic system) misal sungai, air berasal dari tiga sumber, yaitu mata air, hujan, dan aliran permukaan. Aliran sungai dipengaruhi oleh adanya dua kekuatan yaitu gravitasi dan hambatan (friksi). Oleh karena itu, kekuatan arus di sungai tergantung pada letak daerahnya. Pada daerah hulu, kecepatan arusnya tinggi, sedangkan di daerah hilir kecepatan arusnya menurun  ( Sri Rejeki, 2001).
  • pH Air
pH (Kadar keasaman) dapat dipengaruhi oleh hujan asam kiriman dari daerah lain yang jatuh tepat di wilayah Situ Lengkong, kemudian dapat dipengaruhi juga oleh buangan sawah yang menggunakan pupuk kimia. pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
  • Suhu Air
Suhu mempengaruhi kelarutan suatu zat, Suhu dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Air sebagai lingkungan hidup organisme air relatif tidak begitu banyak mengalami fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi daripada udara. Artinya untuk naik 1° C, setiap satuan volume air memerlukan sejumlah panas yang lebih banyak dari pada udara.
Suhu air yaitu lapisan air yang bersuhu rendah akan turun mendesak lapisan air yang bersuhu tinggi naik ke-permukaan perairan. Selain itu, suhu air sangat berpengaruh terhadap jumlah oksigen terlarut di dalam air. Jika suhu tinggi, air akan lebih lekas jenuh dengan oksigen dibanding dengan suhunya rendah.
Suhu air pada suatu perairan dapat dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude), ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu dalam satu hari, penutupan awan, aliran dan kedalaman air. Peningkatan suhu air mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi dan volatisasi serta penurunan kelarutan gas dalam air seperti O2, CO2, N2, CH4, dan sebagainya
Kecerahan Air
  
Kualitas suatu perairan ditentukan oleh sifat fisik, kimia, dan biologis dari perairan tersebut. Interaksi antara ketiga sifat tersebut menentukan kemampuan perairan untuk   mendukung kehidupan organisme di dalamnya. Kualitas air mempengaruhi jumlah, komposisi, keanekaragaman jenis, produksi dan keadaan fisiologi organisme perairan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda untuk memberi saran dan masukan bagi saya. Terima Kasih.